Wednesday, March 13, 2013

Ikhlas Menerima bermacam bentuk nasehat, kritikan, masukan dan peringatan


Sobat semua yang penuh semangat..,
Semoga tetap semangat baik yang masih sekolah, kuliah, yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Apapun rintangan yang kita hadapi sob, kita harus berusaha tetap dapat berdiri dan melangkah untuk meneruskan kesempatan hidup yang telah Allah berikan. Apalagi kita punya  kewajiban untuk menyembah Allah dengan cara beribadah sampai mati kita. Kalau kita kehilangan semangat, bagaimana kita akan beraktivitas sob...???
Sob.., tangal 10 sampai dengan 13 maret 2013 lalu saya dan istri saya mengadakan perjalanan ke Jawa Timur, Lamongan tepatnya. Kami naik kereta api kelas ekonomi "Kahuripan" yang berangkat jam 20.40 dari stasiun Kiaracondong Bandung dan turun di stasiun Kertosono Jawa Timur. Kami ke Lamongan dalam rangka silaturrohim kepada orang tua, karena sudah cukup lama tidak pulang.
Dalam perjalanan kembali ke Bandung kami bertemu dengan seorang laki-laki dengan usia kepala 3 dari Jogja yang bekerja di Bandung, sebut saja "Joko" namanya. Joko duduk di bangku yang berhadapan dengan bangku kami. Awalnya kami ngobrol biasa saja, obrolan-obrolan ringan seputar kehidupan sehari-hari. Dengan bahan obrolan yang terlihat di luar jendela kereta api sambil sesekali melihat pegunungan dan sawah-sawah sepanjang perjalanan.
Hingga akhirnya saya bertanya tentang kantor tempat Joko bekerja. Joko bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang keluar negeri (eksport). Tiap hari Joko berurusan dengan orang-orang di lokasi petikemas Buah batu, bertemu dengan para sopir-sopir truk kontainer yang menjadi langganan perusahaannya dalam mengangkut peti-peti ke pelabuhan sebelum akhirnya dimuat kapal menuju negara tujuan. Joko menceritakan bahwa dirinya sudah bekerja diperusahaan tersebut selama 10 tahun. Dia bekerja sejak usia 19 tahun dan memulai pekerjaan benar-benar dari nol. 10 tahun yang lalu perusahaannya juga baru mulai merintis. Bosnya adalah seorang perempuan yang kala itu juga masih sendiri. Joko bekerja ekstra keras bersama bosnya agar perusahaan dapat tetap survive dan berkembang. 
Tidak dapat dipungkiri bahwa Joko sering sekali mendapat teguran-teguran dari bosnya itu karena kesalahan dan ketidaktelitian dalam bekerja. Dan teguran-teguran itu terasa panas ditelinganya. Joko tetap menjalani pekejaannya dengan keadaan itu hingga sampai dia di tahun ketiga sejak bekerja dengan bosnya. Perusahaanya mulai tumbuh dan banyak mendapat kepercayaan dari para pelanggan. Pelanggan perusahaannya mayoritas adalah industri tekstil yang tersebar di Bandung. Setiap bulan ada ratusan pelanggan yang meminta agar produknya dikirim keluar negeri. Joko sering sekali menelan rasa pahit karena teguran-teguran bosnya yang keras dan lebih pro terhadap pelanggan. Padahal Joko merasa bahwa seharusnya dia lebih pantas dibela daripada pelanggan.
Sesekali terlintas dalam benak Joko untuk keluar dari perusahaan itu dan mencari pekerjaan lain. Rasanya sudah capek kalau harus mendengar teguran-teguran bosnya yang tidak pernah berpihak padanya. Namun Joko kembali berfikir bahwa kemarahan dan teguran keras bosnya tidak sepenuhnya salah jika di alamatkan kepadanya. Walaupun dalam hati Joko juga ada keinginnan untuk dibela ketika dia salah dalam melakukan pekerjaan karena juga tidak sepenuhnya dia yang salah. Keikhlasan hati Joko menerima teguran dari bosnya muncul karena dia menganggap kemarahan dan teguran bosnya adalah pelajaran berharga. Joko mencoba menghilangkan rasa ingin dibela oleh bosnya. "Sekeras apapun bos saya marah, semua tidak lepas dari kesalahan yang saya buat walaupun tidak sepenuhnya saya pantas disalahkan", gumam hati Joko. Joko menerima semua sebagai sebuah nasehat berharga dari bosnya. Joko menganggap marahnya bos adalah sedang mengajarkan cara bekerja yang cerdas. Joko merasa bahwa dia bekerja juga sambil mencari ilmu dari bosnya. Sehingga Joko tetap dapat bertahan diperusahaan itu selama 10 tahun.
Sobat demikian tulisan saya, semoga bermanfaat dan Allah limpahkan Aman, Selamat, Lancar dan Barokah kepada kita semua..aamiin.

4 comments:

  1. jadi malu kalau suka ngeluh karena sikap bos...

    ReplyDelete
  2. Kadang2 saya suka tidak terima kalau dikritik...padahal baik untuk saya. memang rasanya pahit...

    ReplyDelete
  3. Nasehat selalu mengajak pada kebaikan, selain itu bukan nasehat namanya...

    ReplyDelete
  4. Jadikanlah mendengarkan nasehat dengan baik sebagai hobi, kita semua manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, dengan mendengarkan nasehat dan membuka hati kita akan mampu introspeksi diri...

    ReplyDelete