Sobat blogger.., di saat berpuasa kadang kita merasa mulut kita lebih bau,
bener nggak?. Jangan-jangan saya aja yang mulutnya bau…?. Walaupun sedang puasa
kebersihan mulut tetap harus dijaga. Jangan takut gosok gigi di siang hari
sekalipun. Hadits berikut dapat dijadikan dasar hukumnya :
“…’An
‘aamiribni robi’ah qoola, roaitun-nabiyya SAW yastaaku wahuwa shooimun maalaa
uchshii au a’uddu, waqoola abu huroirota ‘Anin-nabiyyi SAW laulaa an asyuqqo
‘alaa ummatii la-amartuhum bissiwaaki ‘inda kulli wudluu-in. Wayurwaa nachwuhu ‘an
jaabirin wazaidibni khoolidin ‘aninnabiyyi SAW walam yakhush-shosh-shooima min
ghoirihi, waqoolat ‘aa-isyatu ‘aninnabiyyi SAW assiwaaku math-harotun lilfami
mardlootun lirrobbi, waqoola ‘athoo-un waqotaadatu: yabtali’u riiqohu”.(HR.
Bukhori kitabush-shoum)
~Dari ‘amir bin robi’ah dia berkata, aku melihat
rosululloh bersiwak ketika beliau sedang berpuasa, karena sering sekali
bersiwak aku tidak bisa menghitung berapa kali beliau bersiwak. Dan berkata abu
huroiroh, dari rosululloh; andai saja tidak memberatkan umatku maka aku akan
perintah mereka untuk bersiwak setiap berwudlu. Juga diriwayatkan oleh jabir
dan zain bin kholid hadits semisal itu dari rosululloh bahwa rosul tidak
mengkhususkan sabdanya tentang bersiwak yang di atas itu terhadap orang yang puasa
saja. ‘Aisyah istri rosul juga menyampaikan hadits dari rosul bahwa siwak
adalah mensucikan pada mulut juga disenangi oleh Alloh. Dan ‘athok serta
qotadah juga berkata: orang puasa boleh menelan ludahnya.
Sahabatku…, di zaman itu belum ada sikat seperti sekarang.
Untuk membersihkan mulut mereka menggunakan kayu khusus. Ada yang mengggunakan
kayu siwak yang masih basah, ada juga yang menggunakannya yang sudah kering.
Kayu tersebut dikunyah ujungnya lalu digunakan membersihkan gigi. Maka sikat
gigi yang sekarang dikiaskan sebagai siwak, sehingga hadits tersebut sebagai
landasan kita untuk menggosok gigi ketika sedang berpuasa. Asal jangan ditelan
air dan pasta giginya ya….
ooww.. boleh tho..
ReplyDelete